Jumat, 02 April 2010

Kisah Keledai dan Sumur Tua


Suatu hari, keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur tua. Si petani bingung apa yang harus dilakukan.

Setelah berjuang dan sia-sia, dia merasa keledai itu memang sudah tua dan sumur itu juga sudah lama tidak dipakai semenjak air ledeng menjangkau desanya. Si petani berkesimpulan bahwa keledai itu tidak perlu ditolong. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk membantu menimbun sumur itu. Satu-persatu tetangganya datang sambil membawa cangkul dan sekop.

Ketika si keledai melihat tanah mulai berjatuhan dari mulut sumur, dia mulai menyadari apa yang sedang terjadi. Dia mulai meronta-ronta. Namun, kemudian dia terdiam. Setelah beberapa sekop tanah dibuang ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam dan terkesima melihat apa yang telah terjadi di dalam sumur.

Meskipun tanah tak hentinya dituangkan ke dalam sumur dan mengenai punggungnya, si keledai ternyata melakukan sesuatu yang mengagumkan. Ia mengguncangkan tubuhnya sehingga tanah yang berada di punggungnya turun ke bawah. Tanah itu kemudian diinjak-injaknya. Secara perlahan, tinggi permukaan tanah di bawahnya menjadi bertambah.

Si petani terus menuangkan tanah kotor ke dalam sumur itu. Sementara si keledai terus mengguncangkan badannya dan menginjak-injak tanah yang jatuh ke bawah. Si keledai akhirnya bisa mencapai bibir sumur dan meloncat membebaskan dirinya.


Sobat X-SMART yang ‘Luar Biasa’. . .

Kadang kala kita tercebur ke dalam sumur (permasalahan). Mungkin salah satu jalan untuk keluar dari sumur itu adalah dengan mengguncangkan tanah dan kotoran dari hati dan pikiran kita untuk kemudian dijadikan sebagai pijakan keluar dari masalah itu.

Saat semua masalah sudah terasa menarik kita terlalu dalam, mungkin kita tidak perlu tenggelam dalam kepanikan yang malah menimbun kita lebih dalam. Kita berusaha untuk tetap tenang. Menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Mencari suasana paling nyaman, entah itu di pegunungan, sungai, pantai, kamar,ataupun di perkebunan. Carilah tempat di mana kita bisa menstabilkan pikiran dan mampu melihat setiap masalah dalam kehidupan ini secara jernih. Jika Sobat pergi ke tempat dugem, dan ternyata di sana Sobat melupakan semua masalah maka itu bukan tempat yang tepat. Melupakan masalah berbeda jauh dengan menyelesaikan masalah.

Setelah suasana nyaman berhasil Sobat dapatkan, mungkin Sobat bisa mencoba meditasi ringan. Tutup mata Sobat seperti halnya ketika berlatih meditasi. Dengarkan semua suara yang ada di luar sana. Sobat harus bisa mendengarkan suara-suara itu, dan mengidentifikasi masing-masing suara, jangan kosongkan pikiran sahabat (inilah kesalahan umum yang sering terjadi ketika seseorang mencoba bermeditasi). Meditasi yang benar bukan berarti mengosongkan pikiran, tapi justru mengendalikan pikiran. Identifikasi suara mobil, motor, angin, burung, dsb. Rasakan udara memasuki hidung hingga memenuhi paru-paru Sobat.

Setelah proses-proses tersebut selesai Sobat lakukan, pikirkan permasalahan-permasalahan tadi. Ambil satu masalah, lalu coba pilih apa solusi terbaik dari masalah itu? (proses ini bisa Sobat lakukan dengan selembar kertas). Mungkin Sobat akan menemukan beberapa alternatif. Pertimbangkan satu yang terbaik. Benarkah itu solusi terbaiknya? Lalu, apa kemungkinan terburuk jika masalah itu malah tak terselesaikan dengan solusi pilihan Sobat ini? Apa yang akan terjadi jika Sobat harus menghadapi kemungkinan terburuknya?

Sobat X-SMART tercinta,

Setiap masalah adalah sebuah pijakan yang akan membawa diri kita lebih tinggi. Kita dapat keluar dari sumur sedalam apapun, dengan terus mengguncangkan hal-hal negatif yang menimpa kita.

Tahukah Sobat bagaimana Sam Walton (pendiri Wal Mart) menghadapi kegagalan? Dia selalu menjadikan kegagalan sebagai hiburan. Saat permasalahan menimpa, Sam selalu bertindak seolah semuanya baik-baik saja. Kalau semua masalah di tokonya sedang berantakan, dia kadang mengambil kostum lucu dan menari-nari sambil mengajak karyawannya bernyanyi. Hasilnya, dua efek sekaligus. Karyawan yang awalnya stress kembali tenang, dan para pesaing menjadi terkelabui dengan kegiatan itu.

Berbahagialah dengan masalah yang menghampirimu Sobat. Itu berarti Sobat akan mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah SWT. Seperti UN (Ujian Nasional), Sobat harus menghadapi ujian terlebih dahulu sebelum dinyatakan lulus dan siap melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Begitu juga dengan masalah kehidupan yang Sobat alami. Semua itu adalah ujian dari Allah dan jika Sobat bisa lulus darinya, tentunya Allah telah menyiapkan imbalan yang layak. Coba saja pikirkan dan bayangkan betapa nikmatnya setelah lulus ujian!

Demikianlah orang-orang yang luar biasa memandang setiap masalah sebagai tangga untuk meraih kedudukan yang lebih baik, kondisi fisik yang lebih baik, juga kondisi jiwa yang lebih baik.

Lakukan beberapa latihan yang bermanfaat ini untuk beberapa hari kedepan:

Jangan pikirkan perasaan ha-hal yang tidak berguna

Begitu ada pikiran atau perasaan yang tidak berguna muncul di kepala Sobat, sesegera mungkin alihkan perhatian pada hal lain. Setiap kali pikiran itu muncul coba ucapkan istigfar dalam hati. Dengan demikian insya Allah, Allah juga akan memberi kemudahan untuk berpikir positif.

Mulailah hari dengan pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan jiwa positif.

Waktu bangun pagi, langsung pikirkan perbuatan-perbuatan positif yang hendak Sobat kerjakan hari ini. Ke sekolah, kantor, minta maaf pada sahabat, istri, anak yang sudah tersakiti, belajar hidup lebih berinisiatif, dan proaktif.

Begitu ada masalah di depan mata, fokuskan pikiran Sobat pada solusinya

Ketika sebuah masalah terjadi, jangan pikirkan masalahnya, akibat buruk yang akan terjadi, dan kerugian yang Sobat alami. Tetapi, fokuskan pada solusi-solusi yang mungkin Sobat kerjakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kalau Sobat tenggelam dalam pikiran negatif, berhentilah dulu dari kegiatan Sobat. Mulailah lagi dari kegiatan nomor 1 di hari berikutnya.

So, bersabarlah menghadapi setiap persoalan, karena manusia hidup takkan lepas dari permasalahan. Itulah tangga menuju taraf kedewasaan yang lebih tinggi. Wallahu a’lam bisshowab.

Salam Hangat,

Fachry 'X-SMART'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar