Jumat, 14 Mei 2010

Sepenggal Kisah




















Huruf demi huruf terangkai
dalam tautan makna melukiskan sebuah kisah kehidupan.
Bayi yang merangkak,
kemudian berjalan,
dan berlari,
kelak akan mengukir kisahnya sendiri.

Keberanian,
ketakutan,
riang,
sedih,
bingung,
tegas,
perubahan emosi adalah huruf-huruf pengganti vokal atau konsonan. Rangkaiannya akan menjadi kisah yang diabadikan,
tercatat untuk dipertanyakan.

Kenapa kita gembira?
Kenapa kita bersedih?
Asal muasal penyebabnya kelak kita akan tahu,
sejatinya kini kita hanya dapat mengetahui
sepenggal kisah dari sebuah rangkaian aksi dan reaksi
yang begitu panjang.

Ketika menutup mata selesailah sudah kisah kita.
Waktunya menghitung investasi,
bukan kita yang mengevaluasinya.
Besar kecilnya sudah ada yang menentukan.
Tak ada yang maha adil selain Dia.
Tak ada kegelapan yang dapat digunakan tuk sembunyi dari Nya,
tak ada bisikan lirih yang tak didengar Nya.
Kisah kita memang sepenggal,
tapi Dia mengetahui selengkapnya.

By.Fachry